Mengapresiasi kebudayaan negeri sakura melalui festival bunkasai
Saat ini aneka kebudayaan dari Jepang yang juga disebut Negeri Matahari Terbit sudah akrab dengan sebagian masyarakat Indonesia berkat adanya jalinan kerjasama, pertukaran pelajar dan budaya. Hal itu ditunjukkan dalam bentuk tayangan animasi Jepang, maraknya rumah makan khas Jepang, barang impor asal Jepang, dan permainan kostum karakter fiksi Jepang. Dalam lingkungan sekolah, tidak sedikit sekolah yang memberikan pengajaran Bahasa Jepang sebagai mata pelajaran lintas minat
Diluar pembelajaran bahasa Jepang, di sekolah juga ada Festival tahunan Bunkasai. Festival tersebut adalah salah satu contoh bentuk apresiasi terhadap kebudayaan Jepang yang diadakan oleh Permusyawaratan Guru Mata Pelajaran (PGMP) Bahasa Jepang se-Jabodetabek.
Nama acara ini diambil dari kata dalam bahasa Jepang, yaitu bunka dan sai – masing-masing memiliki makna kebudayaan dan festival. Tahun ini merupakan kesempatan ke-18 PGMP menyelenggarakan acara yang telah diadakan sejak tahun 2001 dan merupakan kesempatan kedua SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan menjadi tuan rumah.
Dengan tagline acara “Menuju Gemilang Kerja Sama Indonesia – Jepang Dalam Era Reiwa”, Bunkasai ke-18 diadakan pada Sabtu (16/11/2019). Dalam acara yang dimulai pukul 09.00, ada dua kegiatan umum, yaitu pengenalan budaya Jepang dan lomba yang menguji kemampuan berbahasa Jepang.
Acara itu melibatkan sekitar 1.300 orang dari 45 sekolah di kawasan Jabodetabek. Kepanitian dilakukan oleh tuan rumah, peserta festival para siswa se-Jabodetabek, juri dari dewan PGMP Bahasa Jepang se-Jabodetabek, sementara pengisi acara dari Nihongo Partners dan Japan Foundation.
Kegiatan pengenalan budaya Jepang terdiri dari empat bidang yang ditampilkan dalam ruang tersendiri, mulai dari upacara minum teh, membuat makanan khas Jepang, pemakaian pakaian tradisional Jepang, sampai menulis kaligrafi. Acara ini didemonstrasikan serta dipandu oleh orang dari Jepang.
Pemandu menyampaikan materi secara lisan dan memeragakan agar peserta dapat menirunya. Dengan cermat, pemandu acara mengingatkan apabila terdapat peserta yang kurang tepat ketika menerapkannya. Untuk mengurangi penumpukan peserta dan mengingat keterbatasan ruang, maka panitia melakukan pembagian sesi kegiatan yang masing-masing putaran berlangsung selama 40 sampai 60 menit. Jumlah peserta pada setiap sesi diisi dengan jumlah rata-rata 20 peserta (TST/YTN)
HASIL LOMBA
Keputusan Dewan Juri Pemenang Lomba :
a. Trio Akustik :
1. SMA Kartini,
2. SMAN 11 Tangerang Selatan,
3. SMAN 1 Kota Tangerang
b. Presentasi Bahasa Jepang:
1. SMAN 1 Kota Tangerang,
2. SMAN 5 Bogor,
3. SMAN 22 Kab. Tangerang
c. Nihongo shiken:
1. MA Pembangunan UIN
2. SMAN 11 Tangerang Selatan,
3. SMA Citra Berkat
d. Rodoku:
1. SMAN 2 Tangerang Selatan,
2. SMA Labschool Kebayoran,
3. SMAN 1 Kota Tangerang
e. Manga:
1. SMAN 37 Jakarta,
2. SMA Daya Utama,
3 SMAN 33 Jakarta
f. Mini Drama:
1. SMAN 3 Tangerang Selatan,
2. SMAN 1 Kabupaten Tangerang,
3. SMAN 14 Kabupaten Tangerang
g. Pidato:
1. SMAN 7 Tangerang Selatan,
2. SMAN 2 Tangerang Selatan,
3. SMAN 3 Tangerang Selatan
h. Cosplay:
1. SMAN 6 Kabupaten Tangerang,
2. SMAN 3 Tangerang Selatan,
3. SMAN 92 Jakarta