Keisuke Ando: Saya Suka Siswa Moonzher!
Keisuke Ando, pria Jepang yang hobinya menyelam, bermain basket, menonton dan berjalan-jalan ini bertugas sebagai asisten guru bahasa Jepang di SMAN 2 Tangerang Selatan. Ia akan bertugas mulai bulan Agustus 2017 hingga Maret 2018.
Kedatangan guru Jepang di SMAN 2 Tangerang Selatan ini bukan kali yang pertama. Sebelumnya sudah ada 3 orang yang pernah bertugas di sekolah ini. Terakhir adalah Ayaka Takeshita yang baru beberapa bulan lalu kembali ke Jepang, tanah kelahirannya.
Keisuke bertugas sebagai NIHONGO Partners (NP), yaitu Program kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Jepang. Program ini sudah berjalan sejak tahun 2014 dan akan berakhir sampai tahun 2020. NP menempatkan utusannya berdasarkan hasil mengumpulkan informasi dan menentukan sekolah atas kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI
Program NP adalah program yang mendukung pendidikan bahasa Jepang di negara-negara ASEAN dengan melaksanakan kegiatan pengenalan bahasa dan budaya Jepang di dalam maupun di luar kelas dengan sukarelawan yang berperan menjadi mitra percakapan maupun asisten dalam kegiatan belajar-mengajar, sebagai mitra dari pengajar dan siswa pembelajar bahasa Jepang. Para Partners sendiri juga akan memperdalam dan mempelajari bahasa maupun budaya setempat, dengan tujuan menjadi jembatan bagi negara-negara ASEAN dan Jepang. Pada tahun ini akan dikirimkan 149 orang NP yang disebar ke berbagai daerah di Indonesia.
Keisuke rupanya sangat senang bisa menjadi NP di SMAN 2 Kota Tangerang Selatan ini. Meskipun baru beberapa hari berada di sekolah ini, menurutnya siswa siswi di sekolah ini sangat pintar-pintar dan sangat ceria. Lingkungan sekolahnyapun sangat mendukung ditambah dengan guru-guru yang sangat ramah dan baik-baik. Karena itulah ia sangat senang dan bersemangat dalam menjalankan tugasnya sebagai guru pendamping.
Pria kelahiran Ichinomiya - Aichi dan cukup fasih berbahasa Indonesia ini sangat berharap banyak selama berada di sekolah ini. Dengan kehadiran dirinya diharapkan dapat merangsang minat siswa dan siswi untuk belajar lebih jauh lagi tentang Jepang baik bahasa , budaya maupun masyarakatnya. Harapannya ini sejalan dengan misi kedatangannya di Indonesia, yaitu memperkenalkan Jepang kepada masyarakat dunia, khususnya di negara-negara Asia.