Nuclear Goes to School (NGS) : Edukasi pemanfaatan teknologi nuklir
https://youtu.be/RE8e2nEeK6s
Bila mendengar istilah atau ka nuklir, yang terbayang dari benak sebagian namyak orang adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Namun sejatinya nuklir itu bisa menjadi sahabat yang baik dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Banyak orang yang mengkaitkan teknologi nuklir dengan persenjataan yang sangat canggih dan mematikan bahkan dapat memusnahkan kehidupan dalam sekejap.
Pusat Desiminasi dan Kemitraan - Badan Tenaga Nuklir Nasional (PDK-BATAN) berusaha memberikan edukasi dan pemahaman yang benar kepada masyarakat luas tentang "sejenis makhluk apakah nuklir itu?". Salah satunya adalah dengan menyambangi sekolah-sekolah melalui program "Nuclear goes to School". Program ini sudah berjalan sejak tahun 2008 dengan sasaran sekolah-sekolah menengah atas yang berada di sekitar Jabodetabek, Bandung, Kudus, Jepara, Demak, Bangka Belitung, Surabaya, Batam dan sekitar wilayah ring kawasan BATAN. Tujuannya adalah untuk meningkatkan wawasan siswa tentang sains nuklir mengenai aspek resiko, proteksi dan pemanfaatannya, mendorong motivasi generasi muda untuk ikut mempelajari & mengembangkan iptek nuklir di masa mendatang.
Pada hari Selasa dan Kamis (22/24 Agustus 2017), Bidang Edukasi Publik PDK-BATAN melaksanakan kegiatan Nuclear goes to Schooli di SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Target kunjungan adalah semua kelas XII - IPA. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk presentasi tentang manfaat dan resiko nuklir secara umum, dilanjutkan pemutaran clip fact or fiction yang berisi penjelasan populer mengenai film superhero yang berhubungan dengan sains nuklir. Kemudian ditutup dengan diskusi serta pratikum pemakaian alat Surveymeter dan Detektor Geiger Muller yang berhasil menarik antusiasme siswa/i dalam mengikuti kegiatan tersebut. Para siswa juga terpancing keingintahuannya terhadap sains nuklir. Hal ini terlihat dengan banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan siswa selama sesi tanya jawab serta praktikum berlangsung.
SMAN 2 Kota Tangerang Selatan berada dekat dengan kawasan pusat ilmu pengetahuan dan teknologi (Puspiptek) berkelas dunia. Dalam kawasan puspiptek terdapat lebih dari 35 Laboratorium telah beroperasi, dan merupakan koordinasi teknis antara LIPI, BPPT, BATAN dan Kementerian Riset dan Teknologi serta dua laboratorium dibawah Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan (Sarpedal), dan Pusdiklat Lingkungan.